Televisi - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas

Kotak TV menggunakan layar yg datar (Sony Trinitron)

Televisi (TV) adalah sebuah media telekomunikasi yang diciptakan dari sinar elektroda kreasi John Mc. Graham berdasarkan Saththam

Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "program televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan menggunakan penemuan roda, karena inovasi ini mampu membarui peradaban global. Di Indonesia 'televisi' secara nir formal sering dianggap dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)

Kotak televisi pertama kali dijual secara komersialdari tahun 1920-an, dan semenjak ketika itu televisi sudah menjadi barang biasa di tempat tinggal, tempat kerja usaha, maupun institusi, khususnya sebagai asal kebutuhan akan hiburan dan fakta serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD & kinicakram Blu-ray, pula menjadikan kotak televisi menjadi alat untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah bisa diakses melalui Internet, contohnya melalui iPlayer & Hulu.

Sekelompok keluarga berkebangsaan Amerika sedang menonton TV, 1958

Related

Walaupun masih ada bentuk televisi lain seperti televisi sirkuit tertutup, tetapi jenis televisi yg paling seringkali dipakai merupakan televisi penyiaran, yang dibuat dari sistem penyiaran radio yang dikembangkan lebih kurang tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkekuatan tinggi buat memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang televisi.

Penyiaran TV umumnya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF pada jalur frekuensi yg ditetapkan antara 54-890 megahertz.[1] Kini gelombang TV pula telah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di poly negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta sekarang beralih ke teknologi penyiaran digital.

Sebuah kotak televisi terdiri berdasarkan beragam sirkuit elektronika didalamnya, termasuk pada antaranya sirkuit penerima & penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yg tidak memiliki perangkat penerima frekuwensi umumnya dianggap sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat digunakan pada berbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi sekarang pula dipakai buat pengamatan suatu kejadian, pengontrolan proses industri, & pengarahan senjata, terutama buat loka-tempat yg umumnya terlalu berbahaya buat diobservasi secara langsung.

Televisi amatir (ham TV atau ATV) dipakai buat kegiatan percobaan dan hiburan publik yg dijalankan oleh operator radio amatir. Stasiun TV amatir telah dipakai dalam tempat perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV komersial.[2]

Televisi telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad ke-20 dan ke-21. Pada tahun 2010, iPlayer dipakai dalam aspek media sosial pada bentuk layanan televisi internet, termasuk pada antaranya adalah Facebook & Twitter.[tiga sunting asal]Sejarah awal[sunting asal]

Pada masa awal perkembangannya, televisi memakai adonan teknologi optik, mekanik, dan elektronika untuk merekam, menampilkan, & menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, dalam akhir 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik & elektronik saja telah dikembangkan, di mana seluruh sistem televisi terkini menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi dipakai, pengetahuan yg didapat dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah krusial dalam pengembangan sistem televisi elektronika penuh.

Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik merupakan melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yg dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yg menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 menjadi "teleponoskop" (konsep gabungan telepon & gambar berkecimpung), tidak lamasehabis inovasi telepon. Pada waktu itu, para penulis fiksi ilmiah sudah membayangkan bahwa suatu hari nanti cahaya jua akan bisa dikirimkan melalui medium kabel, misalnya halnya bunyi.

Ide buat memakai sistem pemindaian gambar buat mengirim gambar pertama kali dipraktikkan dalam 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar sudah dipakai di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yg bernama "perasteran", yaitu proses membarui gambar visual sebagai arus gelombang elektrik.1880-an: Cakram Nipkow[sunting sumber]

Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seseorang mahasiswa 23 tahun pada Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang memakai cakram Nipkow, sebuah cakram berputar menggunakan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram yg dipakai dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan menggunakan selisih sudut yang sama agar dalam setiap putarannya cakram tadi dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga tentang lapisan selenium peka cahaya yg membentuk denyut elektrik. Seiring dengan peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap "iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat protesis Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktikkan sampai adanya kemajuan pada teknologi tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya bisa memancarkan gambar "halftone" — dikarenakan lubang dengan posisi eksklusif dengan ukuran bhineka — melalui kabel telegraf atau telepon.

Rancangan selanjutnya adalah memakai pemindai mirror-drum berputar menjadi perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT) menjadi perangkat tampilan. Pada 1907, seseorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, sebagai penemu pertama yg memakai CRT dalam perangkat penerima menurut sistem televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai "mirror-drum" buat mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT.[4] Namun, buat merekam gambar berkiprah masih nir dapat dilakukan, lantaran kepekaan detektor selenium yang sunting asal]

TV 405 hitam putih Murphy berdasarkan Ukrania, 1951.

Penemu berasal Skotlandia, John Logie Baird berhasil mengambarkan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925,[lima] diikuti gambar berkecimpung monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat membentuk gambar beresolusi 30 baris (relatif buat memperlihatkan paras insan) dari lensa dengan spiral ganda.[6] Demonstrasi sang Baird ini sudah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik nir lagi dipakai. Pada tahun 1927, Baird jua menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu menggunakan memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke pada kisaran jangkauan audio, beliau dapat merekam frekuwensi tadi pada cakram audio 10 inci (25 cm) menggunakan memakai teknologi rekaman audio biasa. Hanya sedikit rekaman "Phonovision" Baird yang masih ada & rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian diterjemahkan & diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an memakai teknologi pemrosesan-sinyal digital.[7]

Pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi, merancang sistem televisi menggunakan perangkat pemindaian dan tampilan yg sepenuhnya elektronika, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" pada dalam tabung pemindai (atau "kamera").[8][9][10][11]

Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, berbagi sistem televisi menggunakan mirror-drum yang memakai sistem "video terjalin" untuk membuat resolusi gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar berkecimpung dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per mnt melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, & juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey.[12] Ives menggunakan layar penayang sebanyak 24 x 30 inci (60 x 75 centimeter). Subjek rekamannya termasuk galat satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.

Pada tahun yg sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama pada dunia menggunakan pemindai elektro dalam kedua perangkat tampilan dan pickup,[13] di mana temuannya ini pertama kali beliau demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.[13][14]1930-an: Penyebaran dan penerimaan wargasunting sumber]

Pada tahun 1936, buat pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan ke stasiun televisi di Berlin & Leipzig pada mana rakyat umum bisa menyaksikan setiap perlombaan langsung.[15]

Related Posts

0 Response to "Televisi - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel